Padang – Lestarikan Adat Minang, Wako dan Wawako Padang Hadiri Batagak Panghulu Koto Tangah. Kegiatan adat tersebut berlangsung di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, dan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya anggota DPR RI, unsur Forkopimda Sumatera Barat dan Kota Padang, para kepala daerah, anggota DPRD se-Sumbar, serta tokoh adat, ninik mamak, alim ulama, dan bundo kanduang.
Turut hadir Ketua TP-PKK Provinsi Sumbar, Harneli Mahyeldi, Ketua TP-PKK Kota Padang, Dian Puspita Fadly Amran, Ketua GOW Kota Padang, Sri Hayati Maigus Nasir, serta tamu undangan lainnya.Prosesi adat dimulai dengan Manjapuik Panghulu di Kantor KAN Nagari Koto Tangah, dilanjutkan rangkaian adat oleh Manti yang mencakup Sambah Siriah, Penyerahan Uang Adat dan Uang Serak, Pemasangan Perlengkapan Penghulu, Penyisipan Keris, dan Penyerahan Tongkat.
Puncak acara ditandai dengan Tagak Gala (pengukuhan gelar) oleh Rang Mudo, disertai Pembacaan Sumpah Panghulu dan Pituah dari Ketua KAN Nagari Koto Tangah, Ahlidir Datuak Mudo.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Padang Fadly Amran menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya prosesi adat yang dinilai sebagai bentuk pelestarian budaya Minangkabau.“Prosesi Batagak Panghulu ini bukan hanya seremoni adat, tetapi juga pengukuhan tanggung jawab besar bagi seorang pemimpin kaum. Kami mengapresiasi Nagari Koto Tangah yang masih menjaga tradisi luhur ini,” ujar Fadly Amran.
Baca Juga : Mimpi Mulia Siswi Sekolah Garuda, Bangun Sekolah-sekolah di Daerah Tertinggal

Fadly berharap pengukuhan Prof. Fauzi Bahar Datuak Sati sebagai Penghulu Suku Koto dapat memperkuat peran adat dalam membina dan menegakkan nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) di tengah masyarakat.
“Beliau merupakan panutan bagi kita semua. Semoga teladan yang dimiliki mampu menjaga marwah kaum Suku Koto dan membawa masyarakat ke arah yang lebih baik,” tambah Fadly Amran yang bergelar adat Datuak Paduko Malano.Sementara itu, Fauzi Bahar Datuak Sati menyampaikan terima kasih atas amanah dan kehormatan yang diberikan oleh ninik mamak dan warga suku Koto di Kenagarian Koto Tangah.
“Gelar penghulu ini merupakan tanggung jawab besar untuk menjaga marwah adat dan memperjuangkan nilai-nilai luhur Minangkabau, serta membimbing generasi muda agar terhindar dari pengaruh negatif perkembangan zaman,” ujar Wali Kota Padang periode 2004–2014 itu.






