Padang – SMP Negeri 4 Rambatan, Dua Guru Lolos Program Pengembangan Profesional Internasional. Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Kabupaten Tanah datar. Dua sosok guru Bahasa Inggris berprestasi, Utari Bahri, S.Pd dan Dwi Hilma Befi, S.Pd.I, berhasil menorehkan pencapaian gemilang dengan terpilih sebagai peserta dalam program pengembangan profesional internasional bergengsi, TESOL Self-Study: Teaching and Assessing Young Learners (TAYL).
Program ini merupakan inisiatif besar yang disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta melalui Regional English Language Office (RELO) dan TESOL International Association.
Program TAYL dirancang secara khusus untuk meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Inggris, menargetkan para pendidik dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Madrasah Tsanawiyah (ULA) di seluruh Indonesia.Utari (penulis), guru di SMPN 4 Rambatan, dan Dwi, guru di SMPN 1 Padang Ganting, memiliki ikatan persahabatan kuat yang terjalin sejak keduanya sama-sama berhasil lulus tes CPNS formasi tahun 2020.
Sejak saat itu, komitmen mereka untuk terus maju dan meningkatkan kompetensi profesional tak pernah surut. Komitmen ini terlihat dari rekam jejak mereka yang selalu aktif mencari peluang belajar.
Pada Akhir tahun 2024, mereka berdua sama-sama mengikuti Program Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris (PKGBI).Selain itu, Dwi baru-baru ini mengikuti Pelatihan Pembelajaran Mendalam, dan Penulis sendiri tahun lalu telah menyelesaikan program kementerian Microcredential CS50x Indonesia, dan mendapat kesempatan belajar langsung mengenai ilmu komputasi bersama Profesor dari Harvard University.
Sebagai peserta Program TAYL, Penulis dan Dwi akan menjalani kursus mandiri didampingi mentor profesional selama 60 jam. Modul utama mencakup pengembangan anak dalam pembelajaran bahasa, pendekatan instruksional, hingga perencanaan dan asesmen pembelajaran. Dwi Hilma Befi, S.Pd.I mengungkapkan antusiasmenya.
“Ini adalah kesempatan emas yang tidak hanya meningkatkan kompetensi pribadi kami, tetapi juga membuka wawasan global tentang praktik terbaik dalam mengajar Bahasa Inggris. Kami sangat termotivasi untuk menyerap setiap ilmu yang diberikan,” ujarnya.
Baca Juga : Wali Kota Padang Serahkan Dana Operasional Rp1 Miliar saat Subuh Mubaraqah Koto Tangah

Menurut Penulis, lolos sebagai peserta di tengah ribuan guru adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar. Penulis melihat program TAYL sebagai alat untuk melakukan transfer of knowledge yang nyata.Ilmu yang didapat tidak akan berhenti di kelas Penulis dan Dwi saja, namun harus dibagikan kepada rekan-rekan guru lainnya, agar kualitas pengajaran Bahasa Inggris di Tanah Datar semakin merata dan maju.
Keberhasilan dua guru muda ini tentunya tidak terlepas dari dukungan ekosistem pendidikan yang kuat. Capaian ini menjadi wujud nyata sinergi yang positif di lapangan.
Apresiasi tinggi disampaikan kepada rekan-rekan di sekolah dan kepala sekolah yang memberikan ruang penuh bagi pengembangan diri.Selain itu, arahan yang konsisten dari dua pengawas hebat di Satuan Pendidikan dan Komunitas Belajar (Kombel) Bahasa Inggris, Lastrawati, M.Pd dan Dra.
Imelda Yanti, M.Pd —turut memacu semangat Penulis dan Dwi.Dukungan kolektif inilah yang memastikan mereka terus berprestasi dan berkontribusi demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Tanahdatar. (Utari Bahri, S.Pd, GURU SMPN 4 RAMBATAN)






